Sunday, December 8, 2019

OMK Paroki Kristus Juru selamat Kota Raja Jayapura_Papua

                              Admin : Omk/Paroki/yiwika
                              Blok    : https://omkparokiyiwikainfo.blogspot.com/


Info,Omk - OMK Paroki Juru Selamat Kota Raja, Yang begitu meri menjadi  kader-kader  misioner Katolik dalam Durasi Video Berikut Ini
 

                                                         https://youtu.be/8YS0CQaPDBs

                         

PERJALANAN MASUKNYA MISIONARIS KATOLIK KE DAERAH ILUGWA

                      PAROKI KRISTUS TERANG DUNIA YIWIKA  ORANG MUDA KATOLIK (OMK) 


                                    Admin ; Omk/Paroki/Yiwika
                                    Link    : https://omkparokiyiwikainfo.blogspot.com/


               Bruder Elias Logo.OFM
Sebagai sumber Informasi tentang awal masuknya Gereja Katolik di Ilugwa


      Info,Omk  _Materi Orang Muda Katolik Paroki KTD Yiwika, yang dipersiapkan  dalam Natal OMK di Stasi iluga  yang akan di presentasikan Oleh Tokoh Umat segaligus anak dari sejarahwan Katolik  Wilayah V Stasi Kristus Raja Ilugwa,Bapak Tugiwaga Nikodemus Togodly. 

       LATAR  BELAKANG MASUKNYA GEREJA KATOLIK

Sejak menginjak kaki  di lembah Agung  Hubula untuk Pertama kalinya pada bulan April 1964, saya merasa kagum karena alam yang indah tetapi lebih-lebih karena Mnusia ‘Balim Meke’ yang dalam keterisolasian dari dunia luar maupun untuk dalam komunikasih dengan alam sekitarnya  -  mempertahankan dan menyesuaikan diri dengan alam itu serta mengembangkan kebudayaan kebersamaan dan menghayati nilai- nilai hidup baik yang mereka amat bangakan.
Tiba-tiba orang luar masuk tanpa diundang ; mereka membawa injil, kabar baik , namun juga banyak pengaruh dan kabar-kabar  tidak baik yang semuanya berinteraksi dengan masnyarakat balim.  Dengan kedatangan injil di lembah Balim, Tuhan berintervensi dalam kehidupan mereka, “ bukan untuk meniadakan hukum/Kebudayaan, melainkan untuk menggenapinya”  ( Mt.  5:17).

       KUNJUNGAN  MISIONARIS  KE ILUGWA

Pihak UFM atau  APCM yang bekerja di bokondini, sejak tahun 1995 berusaha untuk membuka Pos di Wolo  dan Iluga dengan bantuan dari polisi dan Kepala pemerintah di Bokondini, namun sebagian besar masnyarakat Iluga tidak menerimanya. Mereka menantang cara pendekatan dan pemaksaan  para penginjil untuk menerima agama mereka dan  oleh karena itu mereka menjahukan diri  dari pendeta maupun dari kepalah pemerintah. Beberapa kepala suku Iluga terus menerus mendatangi para misionaris  Katolik baik di Wo’ogi maupun di Yiwika dan wamena dengan permohonan supaya dibuka Pos Gereja Katolik di Iluga.
Berdasarkan permintaan terus menerus dari masnyarakat Iluga, pada tggl 1 januari  1974  Pater Jules  Camps OFM ( Yiwika ) bersama dengan pater Arie
Blokdijk OFM, Bruder Eligius Fenenteruma OFM dan Katekis Niko Hubi 
( Wo’ogi), mengadakan kunjungan orientasi  ke  Iluga.   Sebelumnya pada Tgl  8 Desember 1973  P.Camps sudah menyurat kepada pendeta  Riley  mengenai rencana tersebut dan ia mengurus juga surat izin dari kepolisian di wamena sedangkan Pemimpin resor, Pater lambert Dehing OFM, di berikan tembusan dari surat yang ditunjukan kepada Pendeta.  Maserakat Iluga menerima rombongan Misionaris Katolik dengan gembira dan haru.

Pada tanggal 2 januari  1974 rombongan misionaris tersebut mengadakan pertemuan dengan kepala pemerintah setempat  (KPS) dan dengan pendeta UFM Bpk. J.Riley, yang mengakui bahwa 8 dari 10 Kepala suku menjauhkan diri dari pendeta dan pemerintah (KPS) dengan alasan bahwa merekia mau mempertahankan adat merka. Pendeta mengatakan:  Adat istiadat ini berasal dari Iblis dan seharusnya bagaikan sebatang pohon tidak hanya di tebang melainkan dicabut dengan semua akarnya serta dimusnahkan“. 

Pada hari berikut, tanggal 3 Januari, di selengarakan suatu pertemuan di konagaima  antara KPS dan pemuka-pemuka agama dengan maserakat  “Yang belum menerima Agama” pertemuan itu berlangsug dengan baik dan masing- masing pihak menyampaikan pandangannya secara terbuka.  Kepala-Kepala suku menyatakian : “Bila Misi Katolik tidak mengabulkan permintaan kami, kami merasa diri sebagai pengantin wanita yang dibuang oleh suaminya; baginya tidak ada pilihan lain daripada membuang diri di air”.

      Akibat dari Kunjungan Ke Iluga
          
Ø Tanggal 7 Januari 1974  : Bupati menerima laporan dari KPS kelila dan Pendeta, bahwa mungkin akan terjadi perang suku di Iluga sebagai akibat dari kunjungan pihak Misi Katolik.Pater Camps dipagil oleh Bupati dan dituduh telah menetang kebijakan pemerintah dan mengacaukan masnyarakat.
Ø Tanggal 7 Januari : Pemimpin resor, yang tidak menyetujui kunjungan ke Iluga itu dan yang mungkin merasa tersingung karena tidak diberitahukan sebelumnya kepadanya,melaporkan tentang hal itu kepada Uskup dan mengundang beliau untuk datang kewamena.

Ø Tanggal 13 Januari : Pertemuan Bapak bupati dengan Uskup Herman Munninghoff OFM, Pater Lambert  Dehing, Pater Jules Camps dan Pater Michael Angkur Di kantor Bupati.
·        Bupati menyampaikan bahwa Misi, terlepas dari soal keamanan , dilarang untuk pergi ke Iluga dan bawa surat jalan dari polisi tidak sah.  Ternyata Bupati tidak bersikap netral melainkan memihak agama tertentu dan tidak menghargai hasrat hati nurani masnyarakat. Tentang pernyataan Umat katolik menyangkut adat- istiadat,beliau mengatakan bahwa isi pernyataan itu tidak sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah.
·        Pihak misi mengerti baik bahwa ada kesulitan praktis untuk membuka Pos  di Iluga, namun tidak sependapat dengan pemerintah yang melarang Misi Katolik secara prinsip untuk masuk di Iluga. Selanjutnaya Uskup minta waktu untuk dapat mengadakan rapat interen dengan para Misionaris Katolik dan hasilnya akan di sampaikan kepada Bupati
 
Ø Rapat Misionaris  dengan uskup pada tanggal 14  Januari berlangsung  dalam  suasana tegang karena masalah iluga telah menyebabkan perselisihan interen antara para anggotanya. Khususnya Pater Dehing merasakan Soal Iluga tersebut sebagai suatu pukulan berat bagi dirinya. Uskup dan Pemimpin Resor tidak menyetujui  ekspansi ke daerah Iluga dan menginginkan agar karya Gereja di intensifkan di wilayah lembah Balim yang sedang dilayani, apa lagi sekarang tidak ada tenaga dan dana untuk memperluas Wilayah itu. Tetapi ada juga yang berpenfdapat bahwa orng-orng Iluga termasuk Masnyarakat  KURELU dan justru harus dibuka Pos pelayanan di situ karena itu menghasilkan hal-hal berikut yang kemudian juga disampaikan kepada Bupati dan DPRD :

ü Gereja Katolik membela prinsip kebebasan beragama bagi  setiap warga negara. Dalam persoalan Iluga, kalo benar bahwa sebagian besar masnyarakat minta Misi Katolik maka Gereja Katolik tidak boleh saja melainkan berwajib dan berhak untuk masuk dan membuka Pos pelayanan disana.
ü Pernyataan sikap gereja Katolik tentang adat-istiadat akan di revisi agar menjaddi lebih jelas apa yang harus di pertahankan dari adat- istiadat masnyarakat menurut Gereja Katolik agar tidak terjadi salah paham.Gereja Katolik usulkan supaya di kirim satu Tim netral ke Iluga untuk melihat keadaanya secara objektif.



MENGAPA  MASNYARAKAT  ILUGA  TERUS MENERUS  MINTA  KEDATANGTAN  GEREJA  KATOLIK ?

 Masnyarakat Iluga megatakan bahwa Gereja Protestan mau memusnahkan adat Kebudayaan mereka bahwa para penginjil memaksa masnyarakat dengan tindakan  fisik.  Berdasarkan semuanya itu, Pater Jules Cams OFM menaruh kasih kepada Masnyarakat Iluga. Ia berpendapat bahwa masnyarakat Iluga mempunyai hak untuk memilih agama yang mereka ke hendaki dan bahwa Misi  Katolik harus membantu mereka.

Kepala suku Omadek Togodli/Logo tidak pernah berhenti berkunjung agar Gereja GIDI mau mengubah sikapnya dan agar Gereja Katolik datang ke daerahnya.  Pada awal Thn 1985 Umat  awam yaitu Ketua BMP (Badan Musnyawara Paroki) Yiwika Herman Marin di temani oleh Hendrik Alua, Markus Logo dan Hengki Mabel pergoi ke Iluga untuk melihat dari dekat situasi Iluga.  Mereka di temani dengan gembira Oleh Bapak Omakde dan Balakhalok Logo mereka menangis dan berdoa bersama dengan para tamu itu dan sampai larut  malam mereka berceritra tentang situasi mereka si Iluga.  Tetapi ternyata umat GIDI telah mendengar tentang kunjungan BMP  Yiwika itu dan berusaha untuk menangkap mereka, maka BMP lari kembali ke Yiwika melalui Yomosimo. Beberapa bulan kemudian Herman Marian dan Yosef Mabel kembali lagi ke Iluga dan mengadakan sembayang di kampung Omakde.  Mereka di pangil ke Pos GIDI di Danama dimna mereka dimarahi diancam.

       PADA PERTENGAHAN TAHUN 1986.

Sebuah delegasi masnyarakat Iluga mendatangi pater Dekan yang sedang berada di Yiwika dengan permintaan yang sama seperti yang suda sering mereka sampaikan itu.  Dekan menjawab bahwa Gereja Katolik tidak dapat memenuhi permintaan mereka.   Setelah itu para wenewolok  Paroki Yiwika secara diam-diam mengambil inisiatif untuk setiap minggu secara bergilir pergi ke Iluga dan mengadakan ibadat serta memberikan pelajaran Agama Katolik di kampung Bapak Omakde  Pater DekanPun tidak tahu tentang inisiatif metreka. Mula-mula para wenewolok mengalami perlawanan dan siksaan dari pihak umat GIDI membiarkan mereka dan akhirnya menerima kenyataan itu, sehinga Herman marian berhasil membangun sebuah  Kapela Katolik di Iluga. Namun pater Dekan baru di beritahukan tentang semuanya itu pada tahun 1987 dan dia menjadi heran sekali.   Akhirnya  Pater dekan harus menerima permintaan orang Iluga dan ia memberikan sedikit bantuan untuk dapat menyelesaikan pembagunan Kepela itu.


        PADA TAHUN 1987.

BMP Yiwika menyampaikan  bahwa pihak GIDI tidak berkeberatan dan mengundang Pater Dekan dan Frter Jhon Saklil Pr.  Bersama satu rombongan besar BMP dan umat Paroki Yiwika berjalan kaki selama dua hari samp-ai di iluga di mana mereka disambut dengan gembira dan dengan ratap tangis oleh para kepala suku dan masnyarakat.  Pada tanggal 21 Agustus 1987 diadakan acara peresmian Kapela Iluga “Yesus Oba Kulogo Nokorek”  ( Yesus Sumber Hidup Kita ) dihadiri oleh umat Katolik dan oleh sejumlah pendeta serta Umat GIDI. Kami sebagai Kordinator Orang Muda Katolik menyampaikan limpah terimakasih kepada Bruder Elias Logo OFM.(By Pilo)
       


Apa artinya menjadi Katolik?

                 Admin: omk/paroki/yiwika
                  

"Kamu masih Katolik?

Info,Omk  _ Pertanyaan ini mungkin terdengar janggal, tetapi pertanyaan ini pernah ditanyakan kepada saya puluhan  tahun yang lalu, oleh teman masa kecil saya. Sewaktu remaja dulu, kami pernah sama-sama aktif di paroki kristus Terang dunia yiwika, menjadi anggota mesjinar dan anggota salah satu koor di paroki kami. Kini ia telah berpindah ke gereja non-Katolik, karena konon ia lebih dapat bertumbuh secara rohani di sana. Dia begitu antusias mengisahkan pengalaman barunya di komunitas tersebut, dan kemudian menanyakan pertanyaan yang mengusik hati saya, “Kalau kamu bagaimana, masih Katolik, ya?” Seolah menjadi Katolik itu sesuatu keputusan yang kurang tepat dan harus diubah. Saya menjawabnya lirih, “Ya, saya masih Katolik, dan saya akan tetap Katolik….” Tapi saya tidak tahu bagaimana melanjutkan kalimat itu. Saya bersyukur, seiring dengan berjalannya waktu, melalui ajaran iman dan pengalaman hidup di dalam komunitas Orang Muda Katolik maupun diluar, sedikit demi sedikit, kutemukan jawabannya….

Menjadi Katolik artinya menerima dengan iman, wahyu Tuhan dan undangan-Nya kepada persatuan dengan-Nya


Sebagai murid Kristus, kita tidak hanya mengikuti sebuah buku, tetapi Seorang Pribadi, yaitu Yesus Kristus. Itulah sebabnya kita disebut sebagai  Kristiani/ Kristen. Pribadi yang kita ikuti dan kita jadikan pusat dalam hidup kita ini, adalah Pribadi yang mengasihi kita, yang menyatakan kasih-Nya itu dan mewahyukan Diri-Nya secara penuh kepada kita. Karena kasih-Nya yang sempurna inilah, Kristus ingin terus tinggal di tengah kita dan bersekutu/ bersatu dengan kita. Sebab kasih selalu menginginkan kebersamaan. Kristus menghendaki kebersamaan atau persekutuan antara kita dengan Dia, atas dasar kasih dan kebenaran, sebab Ia Allah yang adalah Sang Kasih (1 Yoh 4:8) dan Kebenaran (Yoh 14:6). Maka menjadi Katolik, pertama-tama adalah menanggapi dengan iman, pewahyuan Allah dan undangan-Nya kepada persatuan (komuni) dengan-Nya. Maka, menjadi Katolik adalah menjadi seorang Kristiani, titik. Sebab seorang Kristiani sudah seharusnya menerima segala yang diwahyukan Allah di dalam Kristus.  (omkyiwika)

OMK PAROKI KRISTUS TERANG DUNIA YIWIKA MENJADI CONTOH BAGI ORANG MUDA KATOLIK PEGUNUNGAN TENGGA PAPUA

                 Admin : omk/paroki/yiwika


Gambar 1: OMK Paroki Yiwika

 Info,Omk_OMK menjadi agen perubahan gereja, budaya dan pemerintah di lungkup  paroki, Stasi, dan kering,  Orang Muda Katolik (OMK) yiwika yang  berada di wilayah dua yaitu Yiwika, Obia, Mebagaima,   Orang Muda Katolik Yiwika telah menjadi contoh bagi kita semua, OMK Yiwika telah berkarya menjadi agen perubahan di setiap dominasi gereja  23 kring  sebagaimana adanya dalam tugas mulia yang telah mewartakan injil dan menjadi bagian dari Misionaris untuk dapat membenahi  beberapa dominasi gereja katolik stasi, kring hinga paroki melaksanakan  karya nyata, dengan kerja fisik dan non-fisik.  OMK paroki  KTD Yiwika Menjadi contoh bagi Orang Muda Katolik lainya yang ada di Pegunungan Tengga Papua. Ketua Komisi Kepemudaan Katolik, Piter Logo layaknya menjadi bagian dari Santo sebagai pewarta  melaksanakan tugas penginjilan di pelosok kring  yang ada, dan membawa orang muda keluar mengenali hakikat bekerja dan berdoa  itu sendiri. 

         Gambar 2 : Gereja Paroki Kristus Terang Dunia .   Yiwika

Orang muda dari setiap kring yang ada, jangan takut untuk menjadi santa atau santo dari Berkontemplasilah, cintailah doa, teguhlah dalam imanmu dan tulus dalam pelayanan pada saudara-saudarimu, jadilah anggota yang aktif dalam pembangunan perdamaian. OMK Bangkit melakukan Misi, Menjadi Misionaris  maka mau tidak mau Orang Muda Katolik  akan membiarkan dirinya  menjadi utusan bagi Kristus. Selanjutnya, kita mesti tabah dalam perjalanan yang panjang di jalur pembinaan OMK, dengan memikirkan pengharapan-pengharapan pada kristus, hendaknya pembinaan OMK membuat kita  mampu menjawab panggilan pribadinya dalam Gereja dan masyarakat.

Sebaiknya terhadap Orang Muda Katolik (OMK), kita mengambil makna positif dari visi dan misi OMK itu sendiri menjadi bagian dari pelaku gereja untuk mewartakan injil.  (omkyiwika)

Saturday, December 7, 2019

.KUNJUNGAN PASTORAL OMK YIWIKA, MISA BERSAMA St.YOHANES, KRING SIKINO.

                  Admin : OMK/Paroki/Yiwika

                

Info,Omk_   Orang Muda Katolik paroki yiwika pada hari ini minggu adven ke II pada bulan Desember  tgl 8/2019, telah melaksanakan misa bersama di St.Yohanes Kring Sikino, kunjungan Pastoral   Komisi kepemudaan, Piter Logo.  Disamping mewartakan injil dalam momen itu juga Orang Muda Katolik yang terlibat dalam kepanitiaan juga dapat menyampaikan  natal Orang Muda Katolik (OMK) yang akan segera di laksanakan di Stasi Iluga dari  7 wilayah yang ada dalam paroki Kristus Terang Dunia Yiwika.  Pelaksanaan Natal OMK jatuh pada taggal 29 Desember 2019 akhir bulan ini.


Dengan semangat Orang Muda Katolik yiwika. Orang Muda Katolik telah menunjukan dalam dirinya masing-masing sebagai  Misionaris, dengan penuh kedamaian, penuh semangat dan penuh gaira Kebijaksanaan untuk mengadakan Natal yang akan segera di laksanakan pada hari yang telah di tentukan oleh panitia natal Orang Muda Katolik.  Wa..wa..

Salam damai dan selamat hari imanen bagi kita semua Muda Mudi Katolik (OMK), di manapun anda berada.  menghayati dan mendalami apa yang kita dapat pada Tema  minggu adven kedua ini 8 Desember 2019.  (Omkyiwika)

Friday, December 6, 2019

Pastor James Kossay Pertanyakan Penangkapan Jemaat di dalam Gereja

                     Pastor James Kossay Pertanyakan Penangkapan Jemaat di dalam Gereja
                                  
  Admin : OMK Paroki Yiwika
  Blogspoot :https://omkyiwikainfo.blogspot.com/
                                                        

Pastor James Kossay Pertanyakan Penangkapan Jemaat di dalam Gereja



SUMBER JUBI_Pastor Paroki Gereja Katolik Gembala Baik Abepura, kota Jayapura, RD James Kossay, minta penjelasan hukum berkait penangkapan umatnya dalam gereja pada 1 Desember 2019. Kossay menyatakan jika polisi menghargai hukum, mestinya datang menunggu orang usai ibadah lalu melakukan tindakan hukum.“Apakah secara hukum diperbolehkan masuk seenaknya, dan menangkap orang yang lagi berdoa,” kata Pastor Kossay, saat dihubungi jurnalis Jubi, Senin (2/11/2019).

Kossay menyebutkan seharusnya aparat polisi memberikan informasi kepada dirinya sebagai pemimpin gereja jika ada penegakan hukum. “Saya sama sekali tidak setuju, masuk tanpa izin membuat umat saya resah,” kata Kossay menambahkan.
Menurut Kossay, saat penangkapan ada sekitar 20 aparat dengan pakaian preman dan seragam memasuki Gereja. Hal itu membuat umat panik jemaat yang sedang beribadat, tak jarang ada yang meninggalkan gereja sebelum pemberkatan penutup. Fakta itu, membuat dirinya tidak tenang, hanya berusaha memahami kehadiran polisi untuk melaksanakan tugasnya di dalam gereja.
“Saya berusaha memahami itu seolah-olah saya tidak tahu karena situasi bisa berubah kalau saya menyampaikan protes,” kata Kossay menjelakan.
Pegacara yang mendampingi empat mahasiswa yang ditangkap, Emanuel Gobay, mengatakan penangkapan cacat hukum karena dilakukan saat terjadi ibadah di dalam gedung gereja.

“Ini operasi tangkap tangan tetapi sedikit problemnya, mereka dipegang (mahasiswa ditangkap) dalam gereja ini menjadi persoalan,”ungkap Gobay.
Menurut Gobay ada aturan hukum yang mengatur proses penangkapan dalam rumah ibadah. Dalam aturan hukum tidak boleh ada penangkapan rumah ibadah. “Dilarang menangkap orang dalam rumah ibadah dan ruang sidang,” kata Gobay menjelaskan.

Thursday, December 5, 2019

OMK YANG MILITAN : BAGAIMANA MEMBENTUKNYA ? ?

OMK YANG MILITAN 
Admin : OMK Paroki Yiwika



Info_OMK _Kita menemukan hearts Kamus Besar Bahasa Indonesia secara online , Data Mengenai arti kata militan Dan contoh penggunaannya sebagai berikut: mi · li · tan a bersemangat Tinggi; penuh gairah; berhaluan keras: untuk membina suatu organisasi yang diperlukan orang-orang yang - dan penuh pengabdian (http://kbbi.web.id/militan ).

Untuk arti "gembira tinggi" dan "penuh gairah", kita menyetujuinya seratus persen. Namun untuk makna “berhaluan keras” kita agak kurang setuju karena peyoratif atau agak negatif, ingatkan kita pada kelompok ekstrem, garis keras, tak bisa berdialog, keras kepala, dan semacamnya. Namun jika dimaknai positif, bisa pula berhaluan keras ini berarti teguh dalam nilai kebaikan moral dan iman. Apakah kita mengenal para santo santa remaja muda belia yang teguh tidak mau melakukan dosa hanya saja, namun berkeras hanya melakukan kebaikan demi pengabdian kepada Tuhan yang telah mendukung dan menebusnya?

Sebaiknya terhadap Orang Muda Katolik (OMK), kita mengambil makna positif dari kata militan ini sebagai berikut: “Orang Muda Katolik bersemangat tinggi, penuh gairah, bertekad keras untuk berakar dan dibangun di dalam Kristus, menjadi misionaris di antara teman sebaya, pewarta dialog dan ember menyenangkan dengan sikap senang, senang dalam ibadah, bersemangat pula dalam karya nyata ”. Tentu saja, idealisme atau nilai luhur ini harus kita pegang, baik oleh kita yang bertindak sebagai Pembina atau oleh orang atau orang muda yang beriman Katolik.

Orang Muda: Bonus Demografi atau Musibah Demografi?   

Mengapa orang muda selalu menjadi sorotan? Pertanyaan ini penting untuk mendudukkan posisi di hadapan sejarah dan tantangan tanggung jawab moral kita demi masa depan yang lebih baik. Marilah memulai dari data statistik. Menurut Undang-Undang RI nomer 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan pasal 1 ayat 1, pemuda adalah warga negara Indonesia yang memerlukan periode pertumbuhan dan perkembangan yang meningkat 16 (enam belas) hingga 30 (tiga puluh) tahun. Data statistik tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebesar 237. 641. 326 orang. Umur median Penduduk Indonesia Tahun 2010 Adalah 27,2 Tahun ( www.bps.go.id . Http://tnp2k.go.id )  Laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,49 persen per tahun .., Pada 2020 diperkirakan jumlah penduduk muda 15-24 tahun saja akan mencapai 50-60 persen. Artinya, akan menjadi 'bonus demografi' jika populasi usia muda ini memiliki kualitas hidup, keterampilan dan pekerjaan. Jumlah populasi muda akan menjadi 'musibah demografi' jika mereka menentukan, tidak bermutu dan tidak militan. www.investor.co.id

Jumlah orang Katolik Indonesia sekitar tiga persen dari jumlah penduduk. Jika enam puluh persennya adalah orang muda, maka hal itu berarti ada sekitar empat juta orang muda Katolik, tersebar di 37 keuskupan di seluruh Indonesia. Akankah OMK menjadi beban sejarah, alias musibah demografi? Ataukah sebaliknya menjadi bonus, tanda kehormatan Allah bagi Indonesia? Jika saat ini kita merawat dan membina mereka dengan baik-sesuai sesuai dengan Kristus melalui Gereja-Nya yang satu kudus katolik apostolik, maka kita dapat berharap bahwa mereka akan menjadi bonus demografi bagi Indonesia. Bagaimana membuat atau membina OMK, sudah digariskan oleh Gereja dengan jelas. Namun kita akan melihat pula apa yang sudah tergaris dengan jelas itu pun masih memerlukan aksi nyata untuk melaksanakannya, dengan segala yang mendukung, Tenaga dan biaya dengan hasil buah yang masih harus ditunda jauh ke depan, tidak instan seperti membangun gedung gereja. Perlu kesabaran Ilahi untuk membina OMK. Yang berarti, pembimbing atau Pembina OMK di tingkat paroki dan kategorial haru memiliki relasi akrab dengan Kristus di Gereja-Nya, memiliki pengalaman doa dan spiritualitas pelayanan.

Berpusat pada Yesus Kristus

Kadang-kadang terdengar keluhan, Tapi belum ada survei, itu OMK kurang militan. Kita mengamini saja keluhan-keluhan itu karena memang terdengar demikian adanya. Namun demikian, mari kita kembali ke tugas kita sebagai warga negara. Gereja selalu mewartakan Injil dengan cara baru (evangelisasi baru) dan evangelisasi ulang, termasuk untuk dan bersama OMK. Paus St Yohanes Paulus II menyatakan: “Orang muda dari setiap benua, jangan takut untuk menjadi santa atau santo dari milenium baru ini! Berkontemplasilah, cintailah doa, teguhlah dalam imanmu dan tulus dalam pelayanan pada saudara-saudarimu, jadilah anggota yang aktif dalam pembangunan perdamaian. Agar berhasil dalam penyelesaian yang disetujui ini, teruslah membicarakan sabda-Nya, timbalah kekuatan dari sakramen-sakramen yang didukung Ekaristi dan Sakramen Tobat. Tuhan meminta kalian menjadi rasul yang berjuang untuk Injil dan membangun umat baru! Jika kamu percaya Kristus menampakkan cinta Bapa bagi setiap orang, kamu tidak akan gagal dalam perjuangan, untuk menyumbang dalam membangun dunia baru yang dibangun di atas kekuatan cinta dan pengampunan, perjuangan melawan ketidakadilan dan semua tantangan, moral dan agama, pada saat pergerakan politik , ekonomi, budaya, dan teknologi yang melayani manusia dan perkembangannya yang utuh ”(Homili pada Hari Orang Muda Sedunia ke 15, Roma Agustus 2000).

Dialog antara Simon Petrus dengan Yesus Kristus yang muncul dalam Injil Yohanes bab 19 ayat 15 hingga 19 juga harus menjadi dialog antara OMK dengan Kristus. Pertanyaan yang sama dari Yesus kepada Simon Petrus, “Apakah membantah Aku lebih dari mereka ini?” Terhadap OMK, meminta pertanyaan kateketik, menanyakan pertanyaan yang meminta jawaban pribadi. Hendaklah OMK dibimbing untuk membuat mereka sendiri dapat memperbaiki Yesus Kristus yang mendukung dan menjawab sendiri, seperti memenangkan Gereja, orang Katolik berbicara tentang Yesus Kristus lebih dari segalanya. Kepusatan pada Kristus untuk OMK harus selalu di dalam komunitas dan Gereja Katolik. Tanpa Gereja Kristus, kita tidak kuat mewartakan Injil. Kita butuh paus, para uskup, para kudus.


OMK Bangkit melakukan Misi, Menjadi Misionaris

Ketika OMK memperbaiki “Kristus yang bangkit” atau misteri paskah dalam perjalanan, maka mau tidak mau mereka akan membiarkan dirimu menjadi utusan bagi Kristus. Tema Hari Pemuda Sedunia 2013 di Rio de Janeiro sangat jelas: “Pergilah, jadilah semua bangsa murid-Ku” (Mat 28:19). Lagu tema dinyatakan jelas pula: OMK, jadilah misionaris! ”Misionaris untuk OMK adalah OMK.

OMK akrab dengan budaya masa kini: selvi (foto diri untuk diunggah dalam media sosial), berjejaring sosial dengan internet tanpa harus berjumpa, karena OMK sendiri merupakan bagian dari generasi yang oleh majalah TIME disebut “Generasi Me Me Me”, generasi yang suka mengunggah diri sendiri di media jejaring sosial. Orang Muda Katolik di pusat budaya di mana orang muda dengan mudah dibelanjakan oleh gebyar daya tarik visual yang berpendar-pendar setiap saat di smartphone dan sabak elektronik mereka. Namun anehnya, dalam pendar-pendar cahaya layar gadget itu, semakin sukar ditemui kebaikan dan kebenaran.

Paus Fransiskus mengingatkan dalam Ensiklik Lumen Fidei # 3: “Dalam ketiadaan cahaya, setiap hal menjadi komitmen. Sukarlah melihat kebaikan dalam gelapnya kejahatan ”. Ancaman ketagihan pornografi menjadi nyata, jauh lebih tinggi ketagihan akan narkoba, dan sebaliknya tetap tidak bisa dipuaskan oleh pendar-pendar layar gadget yang terus menawarkan produk-produk terbaru. Jadi, OMK harus dibawa ke inti panggilannya: mewartakan Kristus, pertama-tama dalam doa. “Kita harus pertama-tama bercakap-cakap dengan Tuhan agar dapat berbicara tentang Tuhan” (Paus emeritus Benediktus XVI, pesan untuk WYD 2013 Rio). Pengalaman doa baik dalam perayaan-perayaan sakramen maupun devosi pribadi juga ikut menjadi penting diadakan dalam pembinaan OMK.

Selanjutnya, kita mesti tabah dalam perjalanan yang panjang di jalur pembinaan OMK, dengan memikirkan pengharapan Paskah. Memanggul salib pembinaan OMK tetaplah harus menghadap Kebangkitan. “Misteri Paskah adalah degup jantung perutusan Gereja. Berlimpahnya buah pewartaan Injil dipastikan tidak berhasil, dikembalikan pada peneguhan per putusan oleh logika salib Yesus. Inilah salib yang selalu menerima Yesus Kristus yang berbuah perutusan kita ”(Paus Fransiskus, 8 Juli 2013).

Akhirnya, hendaknya pembinaan OMK membuat mereka mampu menjawab panggilan pribadinya dalam Gereja dan masyarakat entah mau menjadi suami atau isteri atau menjadi imam, biarawan, biarawati atau rasul selibat awam. Namun semua bentuk panggilan itu harus karena mengalami kasih Kristus belaka, sehingga mereka akan bisa mengatakan “Saya menemukan panggilan saya dalam Gereja kita ini. Saya dikasihi dan dipanggil untuk mengasihi!”. Generasi OMK yang militan akan tampak dalam wujudnya: kemurahan hati, dedikasi dalam tiap pelayanan. “Kemurahan hati sejati tidak dimulai ketika Anda memiliki sesuatu yang mau diberikan, tetapi lebih-lebih ketika tak ada satu pun yang Anda ambil” (Nipun Metha – pemuda pendiri CharityFocus.org).

Jadi, pokok  perkara dalam pembinaan OMK, justru kita kembalikan ke khazanah Gereja yang didirikan Kristus yaitu Gereja Katolik dengan sejarahnya yang dua ribuan tahun ini, di mana isinya ialah Kristus sendiri. Hanya bersama Kristus dalam Gereja, OMK Indonesia akan menjadi militan seperti yang kita harapkan, menjadi bonus demografi, menjadi berkat bagi Indonesia.

Romo Yohanes Dwi Harsanto Pr ialah imam Keuskupan Agung Semarang yang bertugas sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan pada kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KomKep KWI)  periode 2008-2011,  2011-2014 bertempat tinggal  di Jakarta. Tulisan ini sudah dimuat di majalah bulanan kristiani ”INSPIRASI – lentera yang membebaskan”, edisi no 110 tahun X Oktober 2013, halaman 17-19.

Pemberian Sakramen Perkawinan Kepada Pasangan Lirue Wantik dan Awika Logo oleh Pastor Modestus Teniwut OFM.Di Gedung Gereja "Paroki KTD YWK.",Minggu 11/07/21

Hari inî Minggu 21 Yuli 2021,merupakan hari bersejarah bagi kedua pasangan ini,mereka masuk dalam Hadirat Allah sebagai Keluarga...