Thursday, January 28, 2021

SEJARAH SINGKAT KOTA WAMENA

A.Ekspedisi Lembah Baliem.
Berbicara tentang Wmena tidak dapat dilepaskan dari Pemerintah Belanda dan Misionaris Penyebar Injil diwilayah tanah Papua umumnya dan pedalaman Papua pada khususnya yang ketika itu masih dikenal dengan nama Nederlandsch Nieuw Guinea.
Keterlibatan mereka dalam merintis pembukaan Lembah Hubula dilakukan dalam beberapa kali ekspedisi setelah pertama kalinya pada awal abad ke XX ditemukannya suku Dani oleh Rombongan ekspedisi tahun 1909 yang dipimpin oleh Mr.H,A Lorentz.
Setelah penemuan tersebut dilakukan ekspedisi-ekspedisi lainnya untuk menjangkau kawaän yang lebih luas dipegunungan Tengah dan pada tahun 1938 sampai dengan 1939 dilakukan ekspedisi gabungan Amerika-Belanda dipimpin oleh seorang Milioner Amerika yang bernama Richard Archbold,mereka mengadakan penyelidikan ilmiah di bidang Flora dan Fauna dan beroperasi dipegunungan Tengah yang kemudian Ekspedisi ini dikenal dengan nama Ekspedisi Archbold.Pada tanhal 23 juni 1938 ketika melintasi Danau Habema mereka melihat suatu lembah yang luas dengan penduduk yang Padat,karena perang dunia ke-II (1939-1945) maja ekspedisi ini ditangguhkan,namun laporan dij jumpainya kelompok-kelompok suku pada derah pegunungan tengah tersebut terus di laporkan melaui media mà seperti radio dan surat kabar keberbagai negara seluruh dunia.
Tanggal 13 Mei 1945 sebuah pesawat Dakota milik Angkatan Udara Amerika Serikat berpenumpang 24 orang yang tengah melakukan ekspedisi kepedalaman Papua menabrak Gunung di Pass Valley,21 orang dikabarkan tewas dan 3 orang selamat.
Berita jatuhnya pesawat tersebut disiarkan oleh pers dunia salah satunya dimuat dalam majalah Amerika Serikat "National Geographic Magazine" sekaligus memberitakan tentang ditemukannya Lembah Hubula atau Shanggrila (lembah yang tersembunyi) dari hasil ekspedisi tësebut.
Berdaärkan laporan dan informasi-informasi tersebut menarik minat Zending CAMA (Cristian And Missionary Aliancce) di Amerika untuk melihat kemungkinan menyebarkan Injil dilembah yang tësembunyi tersebut.
Pada tanggal,20 April 1945 Zending CAMA dengan pesawat amfibi Short Seland yang dipiloti Albrth Lewis dan copilot Ed.W.Urich serta penumpang Pendeta Lioyd Van Stone dan Einer Michelson bersama keluarganya Elisa dan Rith Gobai serta anaknya Dorkas mengadakan pendaratan yang pertama di Lembah Hubula tepatnya di kampung Minimo,dan selanjutnya memutusjan untuk menjadikan seluruh Lembah Hubula sebagai daerah pekabaran/pelayanan Injil (PI).
Pada awal kegiatan yang harus dilakukan adalah membangun landasan terbang sebagai pusat perhubungan untuk memper-mudah Pelayanan dan pasokan bahan pangan,namun kaëna keadaan tidak mengijinkan akibat terjadinya perang suku yang terus menerus,maka kemudian, Zending CAMA memutuskan untuk mencari tempat lain yang dapat digunakan untuk lapangan terbang,sambil menyusuri sungai ke arah selatan tibalah mereka pada daerah kekuasaan suku Asso-Lokobal,du daerah ini (di kampung Hepuba) mereka mendirikan kemah yang letaknya dipinggir Sungai Hubula.
Ditempat yang baru ini mereka berusaha mengadakan kontak hubungan dengan orang-orang yang dianggap penting dalam masyarakat setempat dengan menggunakan barang kontak seperti kampak,parang,pisau dan lain sebagainya,upaya tersebut membawa hasil,mereka bisa bertemu dengan orang-orang penting seperti Ukumhearek,Onarek dan Aspalek.Akibat hubungan yang baik tersebut mereka diberi sebidang tanah dihitugima untuk membangun sebuah landasan pesawat terbang.
Dari Hitigima para penyebar Injil(Pendeta) menjelajahi seluruh lembah Hubula dan mereka berhasil membuka pos-pos pelayanan Injil seperti Piramid,Ibele,Pugima,Sinatma,Seima dan Tangma yang semua pos tersebut dilengkapi dengan landasan pesawat terbang.
Setelah zending CAMA mendatangi daerah Lembah Hubula Pada tahun 1954 dan menjelajahi sebagian besar lembah ini dalam rangka Pekabaran Injil,maka satu atau dua tahun kemudian berdatangan zending-zending lain ke Lembah Hubula dalam misi yang sama,seperti APCM (Asiia Päifik Churh Mission),ABM (Australian Baptist Misonary Society),RBMU (Regions Betond Misionary Union) dan UFM (Unevangelized Fields Mission).

C.PEMERINTAHAN BELANDA

Pada tanggal 18-26 januari 1955 seorang Wakil Pemerintah Belanda V.De Bruyn mengadakan kunjungan kerja  ke Lembah Hubula,disusul oleh inspektor penerbang sipil W.Van Lottum dan kawan-kawan melalui pesawat udara menentukan sebidang tanah di Wamena untuk pembangunan lapangan terbang yang dapat didarati oleh pesawat Dakota (panjang1450 meter).Akhirnya pada bulan Desember 1956 Pemerintah Belanda membuja pos Pemerintahan yang pertama dekat muara kali Uwe.
Adapun kronologis kedatangan dan pembukaan pos pemerintah yang pertama di Lembah Hubula dijelaskan dari  sebuah surat yang di tulis oleh Bapak Drs.Frits Veldkamp,mantan kepala pemerintahan atau kontroliir Belanda ysng membuka pos pemerintan yang pertama di Wamena yang diterjemahkan oleh Pastor Frans Lieshout OFM.
Kami mendarat di lapangan terbang diHitigima pada hari senin tanggal 10 Desember 1956 jam 09 pagi dengan pesawat Beaver milik kroonduif (Merpati),di piloti oleh Ed Ulrich.
Dengan beberapa penerbangan hari-hari beriku9t rombongan kami yang ditugaskan untuk mendirikan pos pemerintah yang pertama di Lembah Hubula,dilengkapi sampai 15 anggota polisi asal Biak dan Paniai,kepala polisi Bapak E.L.Shultz,pegawai Meteo Bapak F.De.Kooy dan Kepala rombongan yaitu Kontrolir bapak Drs.Frits Veldkam.kami membuat sebuah perkemahan sementara di Hitigima karenabkami hanya transit disitu dan ingin berangkat secepat mungkin ke tempat tujuan yang sebenarnya yaitu Wesakaput(Muaera Weäk atau Wesaput).Lokasi sebelumnya sudah ditentukan dar udara melalui Pesawat udara karena dari Wesaput dapat dilakukan transportasi lokal melalui Sungai Hubula dengan Kapal/perahu dan karena tidak jauh dari lokasi itu akan dibangun lapangan terbang.Maka pada Tanggal 14 Desember kami pindah Ke Wesaput dengan memakai sebuah boat dengan motor tempel.
Lokasi di Wesaput itu terletak di pinggir Kali Hubula tidak jauh dari muara kali Uwe.Disitu kami langsung membuat pos Pemerintahan yang pertama dengan mamakai kayu dan terpal,yang kemudian diganti dengan atap seng.Kami tinggal di Wesaput dan selama satu tahun pertama kami berhasil membangun lapangan terbang.Ternyata lokasi lapangan terbang adalah Yukmo atau tempat perang antara klen Hubikiak,Mukoko dan Ohena,sehingga agak sulit untuk mendapatkan tenaga kerja dari klen-klen itu dan untuk menjamin keamanan bagi mereka dari serangan musuh.Untuk menghindari jatuhnya korban,para pemerintah sendiri ikut bekerja sama kelompok-kelompok kecil masyarakat.Tetapi akhirnya kami berhasil menyelesaikan pekerjaan itu secara memuaskan dan saya merasa bangga bahwa pendirian pos dan lapangan terbang tidak menelan korban di pihak masyarakat.Panjang lapangan kurang lebih 600 meter dan pendaratan pesawat yang pertama di lakukan pafa tanggal 25 Juli 1957.
Alasan-alasan untuk membuka pos Pemerintahan pertama di Wesaput adalah;
- Lokasi tersebut terletak dekat sungai Hubula dan sungai itu di pakai untuk transportasi barang dari Hitigima ke Wesaput;
- Lokasi itu terletak dekat perkampungan masyarakat yang pafa waktu itu masyarakatnya tinggal disebrang sungai Hubula;
Lokasi itu juga tidak jauh dari  lapangan terbang Ketika lapangan terbang sudah selesai pembangunannya dan dapat didarati pesawat sejenis dakota,maka kemudian mantan kontrolir Belanda F.Veldkamp mengusulkan untuk memisahkan kota wamena ketempat yang lebih atas lagi yaitu Sinatma,dengan pertimbangan dekat kali Uwe yang dapat memberikan Listrik dan air minum untuk kota.Namun usulan tersebut tidak diterima dan kota Wamena di perluas di sekitar lapangan terbang.
Dalam lanjutan suratnya bapak F.Veldkamp berpendapat bahwa tanggal 14 Desember 1956 adalah tanggal berdirinya kota Wamena di mana awal mulai dilakukannya kegiatan-kegiatan pembangunan Lembah Hubula adalah dari Wesaput penjelasan di atas bukanlah final karena masih ada perbedaan pendapat dikalangan pelaku sejarah.

D.ÀSAL MULA NAMA WAMENA

Tidak ada yang mengetahui dengan pasti awal mula Wamena di gunakan sebagai nama kota Lembah Hubula ini hal ini disebabkan minimnya sumbë data yang otentik yang dapat digunakan sebagai landasan observasi dan pengujian lapangan apakah Wamena di ambildari salah satu nama tempat di Lembah Hubula iniatau dari salah satu bahasa perantara dikalangan masyarakat yang mendiami lembah ini.
Nama Wamena kemudian ditelusuri dari beberapa informasi yang sempat ditulis oleh para Misionaris yang pernah malakukan ekspedisi di daerah ini dengan menyampaikan data tertulis serta informasi lisan yang berhasil dikumpulkan pada sarasehan/seminar hari jadi kota Wamena,tanggal 04 November 1996.
Petikan informasih tersebut adalah sebagai berikut;
"pada tahun 1958 pemerintah Belanda memasuki lembah Hubula melalui lapangan terbang di Hitigima dan membuka pusatnya di Wesaput (muara kali wesak=Wesagaput=Wesaput) dengan kepala pemerintahan Belanda yang pertama (kontrolir) adalah Tn.Velkamp.Tugas pertamanya adalah membangun lapangan terbang dekat kali Uwe(Uweima).Mengenai asal usul dan arti dari Nama "Wamena" ada beberapa pendapat,ada yang mengatakan bahwa nama sebenarnya Uweima (dari kali Uwe+i+ma=di pinggir kali Uwe),yang oleh para pendatang diucapkan salah menjadi Wamena.
Pendapat itu belum tentu benar karena dalam peta yang dibuat oleh ekspedisi Archbol (1938) kali Uwe juga disebut Wamena.Sementara dalam versi yang lain nama "Wamena" oleh Agus Alua menjelaskan dalam bukunya) bahwa orang Wio (nama yang umum digunakan untuk daerah lembah Hubula)
- Sendiri tidak mengenal suatu tempat dengan nama
- Wamena nama itu di berikan pada tahun 1957-1958 oleh Pendeta Jerry Rose yang tinggal dekat lapangan terbang sebagai pengurus barang milik CAMA.
- Pada suatu hari ia melihat mama kandung Kain Wenehule Hubi,Toarekhe Itlay menetekan anak babinya sambil berkata " yi wam ena oo.."(ini babi piara),oleh karena itu ia menyebut tempat itu "Wamena".
Dari penjelasan diatas ini,kurang meyakinkan,namun dengan alasan sebagai berikut;
Menurut catatan dalam arsip Gereja Katolik,pihak CAMA (Pendeta Rose) mulai berdominsili di Wamena pada bulan September 1960 dan tidak pada tahun 1957-1958,kemudian benarkahkah bahwa ibu-ibu Hubula menyusui anak babi kesayangan mereka seperti seorang bayi?
Tentulah hal ini tidak nenar.Cerita itu memberikan gambaran yang keliru kepada orang-orang luar mengenai orang Hubula,lagi pula nama Wamena tidak baru muncul pertama kalinya pada tahun 1957-1958.Nama itu sudah disebut dalam Ekspedisi Archbold pada tahun 1938 sebagai nama alternatif untuk kali Uwe.
Dalam lanjutan siratnya sebagaimana disebutkan diatas,Frits Veldkamp mempaikan bahwa dalam ekspedisi Archbold pada tanggal 26 Agustus 1938 rombongan menyebrang sebuah kali kecil dilereng gunung Trikora pada ketinggian 3.150 meter,yang bernama"Wamena".Masyarakat walesi membenarkan adanya kali kecil itu tetapi bukan namanya Wamena melainkan "Wamela".
Rupanya anggota ekspedisi itu salah mendengar dan mencatat "Wamena".
Kali kecil itu mengalir menuju kali Hubula melalui kali Uwe.Karena kekeliruan itu,ekspedisi Archbold memberikan dua nama kepada kali yang sama Uwe dan Wamena (kali yang mengalir dari Welesi ke kali Hubula disebut kali Uwe dan kali Wamena) pada peta buatan ekspedisi Alchbold yang diterbitkan pada bulan Mei 1939.
Oleh karena itu pemerintah bendah sejak awal kedatangannya memakai nama "Wamena" untuk Pos mereka di lembah Hubula,yang mana diambil dari nama kali Wamena/Uwe.
Dari hasil wawancara terhadap 24 responden pada sarasehan hari jadi kota Wamena bulan November 1996 sebagian besar mrnyatakan tidak mengetahui dari mana nama Wamena itu diambil untuk di jadikan sebagai ibu kota kabupaten Jayawijaya,sedang empat orang saja yang mengetahui asal usul nama Wamena.
Menurut empat orang ini mengisahkan bahwa nama Wamena diambil dari dialog antar Frits Velkamp dengan pembantunya yang sedang mengurus ternak dikandang.Frits Velkamp bertannya:Sedang apa? "An Wam Ena" dari percakapan ini kemudian F.Velkamp mempublikasikan nama tempat ini Wamena.
Dari beberapa sumber informasi diatas menunjukan bahwa nama Wamena telah ada sejak dahulu dan digunakan hingga sejak saat sekarang ini dandapat diterima oleh seluruh masyarakat di Lembah Hubula.yang kemudian diabadikan sebagai ibu kota Kabupaten Jayawijaya.
Setelah kedatangan Drs.Frits Velkamp yang membawa misi pemerintahan pada tanggal 10 Desember 1956 maka berangsur-angsur daerah Lembah HubulaxWamena mulai dikenal baik di tingkat Pemerintah Belanda sendiri maupun kalangan misionaris,dan tak ketinggalan misionaris Katolik yang menetapkan hari pertamanya di Lembah Hubula tanggal 05 Februari 1958 Gereja Katolik masuk di daerah Wamena.
Dengan kehadiran pemerintah dan para misionaris tersebut,maka dalam kurun waktu tahun 1954 sampai dengan tahun 1960,semua masyarakat di Lembah Hubula/Dani mulai mengadakan hubungan dengan dunia luar,yang mengakibatkan hidup dari tradisional ke perubahan yang radikal dalam sturuktur sosial,kegiatan seharichari dan dalam wawasan kebangsaan maupun identitas orang Dani.
Puncak pergumulan orang Dani adalah tanggal 01 Mei 1963 secara resmi Irian Barat kembali kepangkuan Republik Indonesia,dan mulai saat itu pelayanan penyelenggaraan pemerintahan telah beralih dari Hindia Belanda Kepada Pemerintah Republik Indonesia.

B.TANGGAL HARI JADI WAMENA

Guna menghindari kontroversi dan kesimpangsiuran dikalangan masyarakat menyangkut hari jadi Kota Wamena maka Pemerintah Daerah Tingkat II Jayawijaya telah mengadakan beberapa kali sarasehan dan seminar untuk mendapatkan masukan terkait hari jadi kota Wamena yang di laksanakan pada tanggal 04 November 1996,tanggal 05 Maret 1997 dan Seminar pada tanggal 10 Pebruari 1998 dari hasil sarasehan dan seminar tersebut telah diputuskan bahwa Hari Jadi Kota Wamena jatuh pada tanggal 10 Desember 1956 Bentuk keputusan tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jayawijaya Nomor 04 tahun 1998.
Penetapan tanggal 10 Desember tahun 1956 bukan tanggal 14 Desember 1956 sebagai Hari jadi kota Wamena lebih banyak di dasarkan pad aspek kedatangan misi Pemerintahan pertama meskipun secara operasional Pemerintahan itu sendiri dimulai pada tanggal 14 Desember 1956.
Saya menyadari tulisan ini belum dapat disajikan secara lengkap karna perlu dikaji kembali untuk mendapatkan gambaran yang lengkap diwaktu-waktu mendatang.
Demikin gambaran singkat sejarah Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya mudahcmudahan apa yang saya sajikan dapat menambah informasih mengenai Kota Wamena.Terimakasih Tuhan Memberkati kita semua  (By Pilo).

No comments:

Post a Comment

Pemberian Sakramen Perkawinan Kepada Pasangan Lirue Wantik dan Awika Logo oleh Pastor Modestus Teniwut OFM.Di Gedung Gereja "Paroki KTD YWK.",Minggu 11/07/21

Hari inî Minggu 21 Yuli 2021,merupakan hari bersejarah bagi kedua pasangan ini,mereka masuk dalam Hadirat Allah sebagai Keluarga...